Chef Ragil Ajak Jelajah Kekayaan Kuliner Nusantara Lewat The Heritage of Local Flavors
Bandung – Hotel InterContinental Bandung Dago Pakar kembali menghadirkan pengalaman kuliner yang tak biasa lewat acara bertajuk “The Heritage of Local Flavours” Dalam perayaan gastronomi ini, dua chef Wibowo, dikenal luas sebagai sosok yang mengangkat kuliner Nusantara ke panggung Modern.
Baca Juga: Kuliner Legendaris Jember, Cita Rasa Tradisional yang Wajib Dicoba
Sore itu suasana hangat terasa di area dining hotel yang elegan. Aromanya memikat – ada jejak rempah, gurih kelapa, dan sedikit asam khas hidangan pesisir. Acara ini bukan sekedar makan malam biasa, melainkan perjalanan kuliner khas daerah, di mana setiap sajian khas menjadi jendela menuju warisan rasa lokal yang sering terlupakan.
Rumpu Rampe hingga Mangut Blangong
Salah satu hidangan yang menarik perhatian adalah Rumpu Rampe sei masakan khas Nusa tTnggara Timur yang terdiri dari berbagai jenis sayur dengan aroma daging asap. Namun di tangan chef ragil hidangan ini tampil dengan sentuhan modern rumpu tempe di padukan dnegan kuah mangut dan blangong khas Aceh, menghasilkan paduan rasa gurih, pedas, dan smooky yang kompleks.
Ia menekankan pentingnya mengenalkan kembali kuliner daerah yang belum banyak diketahui publik. Menurutnya, eksplorasi semacam ini bukan sekedar tentang makanan, tapi juga tentang melestarikan identitas dan kearifan lokal.
Dari Namiura Andalima hingga Gohu Sashimi
Tak kalah menarik adalah hidangan Namiura, kuliner khas batak yang disebut-sebut “Ikan segar disajikan tanpa dimasak, dilumuri perasan jeruk dan andaliman yang memberi sensasi pedas menggigit di lidah.
Chef Ragil memadukannya dengan inspirasi dari Gohu Ikan Asal Maluku Utara – hidangan mentah khas Indonesia. Timur yang berpadu daun kemangi dan cita rasa asam segar seperti ceviche. Hasilnya adalah harmoni unik antara tradisi lokal dan teknik kuliner modern.
Nugget Indonesia dan Mie Letek Bantul
Eksperimen lain yang sukses memancing rasa penasaran adalah nugget ikan tradisional, olahan sehat khas indonesia yang dibuat dari ikan segar dan parutan kelapa sangrai. Teksturnya renyah diluar, lembut di dalam, dengan aroma gurih alami dari kelapa.
Selain, itu, hadir pula Mie Letek dari Bantul, sajian khas yogyakarta yang dibuat dari tepung singkong. Teksturnya kenyal dengan cita rasa ringan, cocok dipadukan dengan kuah remaph-rempah hasil kreasi timp dapur InterContinental.
Ikan Dole dari Button: Belajar Langsung dari Masyarakat Adat
Salah satu cerita paling berkesan datang dari hidangan ikan dole, kuliner khas button, Sulawesi Tenggara. Chef Ragil bercerita bahwa dirinya sempat belajar langsung dari masyarakat adat Button untuk memahami filosofi dan teknik memasaknya.
Tak hanya itu, masih ada banyak menu otentik nusantara yang disiapkan, bahkan hingga dessert dan eskrim
Pun dibuat dengan cita rasa lokal yang unik.
Coba saja es krim ubi cilembuyang mani creami atau es krim keconbrangan segar.
